Menjadi Ibu Rumah Tangga, Tapi Berdaya, memeang bisa?
Sekolah Tinggi-tinggi masa di rumah aja? kalimat seperti itu sering di tanyakan sama saya
aku rasa ini jadi problematika yang lumayan bikin kepikiran. Apalagi untuk kita perempuan-perempuan yang merasa mampu di bidang akademis dan karir, Jika pada akhirnya Stay At Home, kok berat ya mengikhlaskannya? Padahal sebaliknya, mengurus rumah ternya bukannlah suatu yang mudah seperti kelihatannya. kita membagi waktu, peran, pikiran bahkan tenaga untuk TO Do List Harian yang ternyata ada segudang.
pernah suatu waktu ada yang bertanya : Gimana sih bun? Rasanya seharian dirumah? ada gak perasaan tidak berdaya sebagai perempuan? aku bukan ibu pekerja di luar rumah, sejak awal menikah pekerjaan aku memang dari rumah. Dari bekerja di rumah aku dapat Insight, bahwa menjadi berdaya kuncinya ada dalam MINDSET kita. seperti apa depenisi berdaya yang kita inginkan, apa saja faktor yang membuat diri kita merasa berdaya, bagaimana cara mewujudkannya, itu kita yang tahu karna menurutku itu sangat personal. Tidak ada rumusnya.
dari rumah kita bisa berdaya, jika berdaya yang kita defenisikan adalah menjadi ibu yang sehat jasmani dan rohani untuk anak-anak kita. dari rumahpun kita bisa berdaya, jika faktor-faktor menjadi berdaya adalah membuat bekal favorit anak, antar-jemput anak, menjadi teman bagi anak saat pulang sekolah, dan yang lain-lain. semua itu ada di MINDSET kita, kita yang memilih, BUKAN orang lain. you go, mom