Ketika anak melakukan suatu kesalahan, kita sebagai orang tua boleh menegurnya. Ada yang namanya menegur satu menit. Jadi kita bisa menggunakan metode menegur satu menit ini ketika anak melakukan kesalahan, yaitu setengah menit pertama untuk menegur perilakunya yang keliru untuk tumbuhkan perasaan bersalah dan setengah menit kedua puji perilaku anak sebagai perilaku yang baik agar harga diri pribadi anak tetap positif.
Mungkin sulit untuk menegur anak dengan hanya satu menit saja. Oleh sebab itu kita harus belajar karena era sekarang adalah era baru, era millenial, era digital. Kita sebagai orang tua sering kalah dengan digital yang dibuat oleh orang-orang berdasarkan kerja otak.
Misal ketika kita harus menjemput anak di jam 11 siang, lalu ketika kita sampai di sekolah dan anak tidak ada, secara otomatis kita akan panik dan ketika bertanya pada guru, gurunya juga tidak tahu karena tadi melihat anak tersebut di depan gerbang. Akhirnya kita panik dan kembali ke rumah. Ternyata, anak kita pulang ke rumah jam 5 sore. Ternyata dia mengaku pergi bersama temannya untuk bermain game. Nah karena harus menegur setengah menit, jadi kita bisa menyuruh anak kita berdiri membelakangi jam yang menghadap ke kita. Setengah menit pertama kita bisa tegur perilaku kelirunya, kita bisa mengatakan bahwa seharusnya ia bisa meminta izin terlebih dahulu sebelum pergi meninggalkan sekolah tanpa membuat orang tua panik dan khawatir. Kita bisa sampaikan pesan-pesan kita, bahkan kita juga bisa sampaikan bahwa kita sedang khawatir. Setengah menit berikutnya, kita harus puji perilakunya. Mungkin ini akan sulit untuk kita sebagai orang tua, tetapi hal ini harus kita lakukan. Kita bisa menenangkan diri kita terlebih dahulu dengan istighfar sambil tarik napas. Lalu kita bisa sampaikan, “Selama ini kalau Ibu jemput kamu selalu ada di sekolah, kamu selalu menunggu Ibu. Kamu tidak pernah pergi diam-diam tanpa seizin Ibu. Atau kalau kamu pergi, kamu selalu telepon Ibu.” Nah, setelah itu kita bisa kasih dia kesempatan untuk menjelaskan dan kita dengarkan penjelasannya. Karena terkadang, bisa jadi hal tersebut terjadi karena kesalahan kita, misal anak sudah berusaha menghubungi kita dengan menggunakan nomor handphone orang tua temannya tetapi kita tidak menjawab karena tidak memperhatikan handphone. Jadi, kita beri kesempatan dia dulu untuk menjelaskan dan kita dengarkan penjelasannya.
Kenapa menegur anak hanya dengan 1 menit? Karena ketika kita menegurnya melebihi itu, kita tidak hanya akan menegur kesalahan-kesalahan dia saat ini, tetapi tidak menutup kemungkinan kita akan mengungkit kesalahan-kesalahan anak yang kemarin-kemarin. Hal ini akan membuat anak kesal dan berpotensi untuk mengulang kesalahan-kesalahannya lagi. Oleh sebab itu, kita harus bisa memanajemen emosi kita dan mencoba untuk menegur anak hanya dengan 1 menit.
Kita harus belajar untuk menegur anak hanya dengan 1 menit, karena era mereka sekarang sudah merupakan era digital, tidak seperti kita yang mungkin pola asuhnya dulu masih dengan kekerasan. Kita harus lemah lembut dalam memperlakukan anak kita, ketika kita keras maka yang terjadi adalah anak akan menjauh dari kita. Ketika kita lemah lembut kepada anak, maka Rahmat Allah turun kepada kita.
Ketika menegur anak, jangan di depan banyak orang. Hal seperti ini akan membuat anak menjadi malu, hal ini hanya akan mempermalukan anak dan membuat mereka nantinya kehilangan kepercayaan diri ketika dewasa. Oleh sebab itu, penting sekali menjaga kesehatan mental anak. Jangan sampai karena teguran kita, anak menjadi mudah minder dan mudah kehilangan kepercayaan diri.
Minta maaf kepada anak atas kesalahan atau teguran kita yang mungkin menyakiti hati anak. Hal ini akan membuat anak merasa dicintai. Sampaikan bahwa kita menegurnya bukan karena membenci, tetapi karena kita sayang padanya.
Ajak anak diskusi, dalam hal apapun. Hal ini akan membuat kita paham dan mengerti keinginan anak, kita pun juga bisa menyampaikan hal-hal apa saja yang dilarang dan tidak diperbolehkan. Diskusi ini bisa membuat anak mengerti dan membuat kita sebagai orang paham apa yang harus dilakukan ketika anak berbuat salah. Dan satu lagi, berdoa kepada Allah agar selalu diberi hati yang lembut. Karena menjadi orang tua, kita diuji untuk terus bersabar.
Ketika berbicara dengan anak, kita sejajarkan badan kita dengan anak. Kita dengarkan, kita pahami, kita pandang mereka agar mereka merasa kita hargai. Selain itu, ketika kita berjanji pada anak kita harus menepatinya. Jangan sampai kita berjanji hanya agar anak mau menuruti keinginan kita. Karena ketika kita berjanji dan tidak menepati, hal ini akan membuat anak kecewa dan tidak percaya lagi sama kita. Oleh sebab itu, kita harus lebih berhati-hati dan ekstra sabar dalam berbicara dan mendidik anak.
Ketika suami menegur anak di depan kita, jangan sampai kita tegur suami di depan anak. Hal ini tidak baik didengar anak dan hal ini seakan mempermalukan suami di depan anak. Jadi lebih baik, kita ajak suami ngobrol berdua untuk menegur. Hal ini tak lain untuk kebaikan suami dan anak.
Dan yang terakhir, maafkan anak kita. Kita harus bisa memaafkan anak kita. Walaupun mungkin ini membuat dada kita sesak, tetapi kita harus bisa memaafkan kesalahannya.
Nah, itu tadi metode menegur anak. Sampai jumpa di tulisan berikutnya. Semoga bermanfaat ya, Mom.
This Post Has One Comment