Dalam menjalankan kehidupan, seringkali kita gelisah terhadap rezeki kita, seringkali kita khawatir dan bimbang apakah harus bekerja keras atau berdoa keras agar rezeki mengalir deras. Kata Allah, “Barang siapa yang berjuang secara totalitas di jalan Kami niscaya Kami baru kasih hidayah kepada orang tersebut.”
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam mencari rezeki:
1. Berjuang secara totalitas
2. Work smart, karena ulama menyatakan bahwa untuk berhasil di sebuah bidang atau untuk berhasil di sebuah kehidupan kita tidak harus menjadi orang yang paling cerdas atau yang paling keras berusaha tapi kita juga harus tahu ‘cara bermain’ dengan benar. Orang-orang yang mengetahui cara bermain dengan benar bisa mendapat pencapaian melebihi orang yang hanya sekedar kerja keras saja. Intinya kita harus tahu cara bermain. Salah satu cara bermain yang benar adalah kembali kepada surat Az-Zariyat ayat 22 yaitu:
وَفِى السَّمَاۤءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوْعَدُوْنَ
“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu.”
3. Beribadah kepada Allah. Berkeluh kesah padaNya. Dialah sebaik-baik penolong.
Orang-orang yang cerdas mengetahui bahwa rezekinya bukan di perusahaan, bukan di depan bosnya, bukan di direkturnya, bukan di teman-temannya yang kaya, dan juga bukan di network-nya tapi rezekinya ada di atas langit, rezekinya ada di sisi Allah SWT. Maka ia tidak akan meremehkan iman dalam masalah mencari rezeki. Tidak akan meremehkan masalah sujud dan masalah rukuk. Ia tidak akan tinggalkan Al-Qur’an, tidak akan meninggalkan zikir pagi-petang. Kenapa? Karena seperti yang dijelaskan dalam Az-Zariyat “Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu.” Ia akan cerdas pada saat orang-orang hanya fokus pada hal-hal yang tangible (tapi ini juga penting) dalam mencari rezeki.
Contoh lain yang struggling, yaitu banyak peralihan barang dagangan seperti dari skincare menuju masker. Ini merupakan hal positif dan itulah adaptasi. Sebuah pemberian dari Allah SWT kepada kita dan seringkali tidak kita gunakan kecuali dalm kondisi darurat seperti sekarang ini.
Yang perlu kita camkan, peralihan profesi dari satu profesi atau dari satu kotak ke kotak lain di dunia itu merupakan hal positif sekali dengan syarat kita cerdas dalam melihat hal itu semua. Sadarkah kita, dengan Allah alihkan dari satu kotak ke kotak lain itu membuat kita semakin mengerti hakikat kehidupan dunia yang menjadi koor-nya dunia yaitu kefanaan dunia, kesementaraan dunia dan tidak ada yang eksis sampai selama-lamanya.
Hakikat dunia memangb berpindah dari satu kotak ke kotak lain. Dari kotak anak kecil ke kotak anak remaja lalu ke kotak pondok terus dewasa menuju orang tua dan meninggal dunia. Disini, kita sedang dididik dan yang kedua yaitu terjadinya perpindahan kotak dari satu kotak ke kotak lain, Allah buat hati kita tidak terpaut dan terikat dengan sebuah kotak dunia pada saat kita hidup. Sehingga senang, susah kita, gembira, dan sedih itu tergantung dari kotak dunia.
Jika kita lihat bagaimana kehidupan para sahabat RA, Allah takdirkan dan Allah buat bagaimana mereka berpindah dari satu kotak ke kotak lain sehingga mereka tidak merasa memiliki. Mereka tetap bisa independent dalam masalah jiwa dan hati sehingga mereka tetap bisa melihat dunia dengan kacamata yang sangat proporsional. Mereka disuruh berpindah dari Mekkah (tanah air mereka) ke Madinah. Hal itu berat tetapi itu sangat bagus untuk mereka dalam jangka panjang sehingga hati mereka tidak terlalu sedih. Nabi SAW mengutus sebagian para sahabat keluar dari kota Madinah itu membuat hati mereka hanya bergantung kepada Allah SWT yang memiliki alam semesta.
Sebagus-bagusnya tempat itu adalah dunia dan makhluk. Kita akan sengsara jika hati kita terpaut dengan hal tersebut. Hal yang sangat positif kalau kita mau ber-husnudzon dengan Allah SWT. Bukan meremehkan, kita semua tahu, kita semua berdampak dan ini tidak lah mudah. Tapi, bukankah: ”Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” Ada banyak kemudahan dan bersama, مَعَ . Maka tugas kita adalah meminta taufik kepada Allah agar kita bisa melihat dan memetik berbagai macam kemudahan-kemudahan tersebut. Intinya hal itu yang harus dicamkan.
Nah, jika workhard dan prayhard harus tetap balance ya, Mom agar kita tetap bisa mengejar dunia dan akhirat sekaligus. Sampai jumpa di tulisan berikutnya. Semoga bermanfaat ya, Mom.
This Post Has 2 Comments