Kalau berbincang soal kehidupan rumah tangga, perempuan tidaklah diberi beban yang double, yaitu bekerja dan mengurus rumah tangga yang akan membuat dirinya lelah. Ada tugas yang tidak bisa dilakukan oleh laki-laki dan sudah menjadi fitrah para perempuan, yaitu sebagai penyedia generasi, yang akan melahirkan anak-anak dari rahim mereka. Sedangkan tugas laki-laki, adalah mencari nafkah. Laki-laki diciptakan untuk menjadi seorang pemimpin karena Allah telah memberikan karunia kepadanya dan karena dia juga memiliki kewajiban memberi nafkah kepada isterinya. Sebelum menikah, seorang laki-laki mungkin dengan bebasnya membelanjakan uang yang dia miliki, karena dia belum punya tanggung jawab dan tidak memiliki kewajiban.
Sebagai seorang muslim, sebelum atau pun setelah menikah, kita harus berhati-hati dalam mengumpulkan harta. Dari mana kita mendapatkan harta tersebut dan untuk keperluan apa kita membelanjakan harta itu. Jangan sesekali, kita mendekati yang haram walau dalam keadaan mendesak sekalipun. Seperti yang tertuang dalam QS. Al An’am ayat 151:
قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ ۖ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۖ وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ ۖ وَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ ۖ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ.
“Katakanlah, “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orangtuamu, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar”. Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahaminya.”
Harta itu adalah tonggak kehidupan, banyak hal yang bisa kita dapatkan karena harta yang kita miliki, contoh dengan harta kita bisa memiliki handphone yang bisa kita gunakan untuk mencari ilmu, dengan harta kita bisa berangkat ke tanah suci, dengan harta kita bisa bersedekah ke anak yatim. Oleh sebab itu, pergunakanlah harta dengan sebaik mungkin. Berhati-hatilah dalam mendapatkan dan membelanjakannya. Jangan sampai, kita tergiur untuk mendapatkan harta dengan cara yang haram. Na’udzubillaah…
Dalam mengelola harta, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan:
1. Tidak memberikan harta kepada orang-orang yang bodoh, yang membuat uang itu tidak akan dihargai oleh mereka.
2. Tidak memberikan harta kepada orang-orang yang cara berpikirnya tidak lengkap, contoh orang tua yang memberikan harta kepada anaknya yang gemar konsumsi narkoba, karena sudah dipastikan uang tersebut akan habis.
3. Jangan sampai memberikan harta kepada seseorang tanpa melihat kondisinya.
4. Belanjakan harta yang kita miliki dengan tidak bersikap secara impulsif. Contoh, belanja banyak barang karena diskon. Hal ini termasuk menghambur-hamburkan uang.
5. Berilah uang jajan kepada anak seperlunya dan secukupnya.
6. Hindari perilaku hedonisme, makan dan minum secukupnya. Jangan sampai berlebihan dalam mengeluarkan harta, karena Allah tidak menyukai sesuatu yang berlebihan. Tetapi, bukan berarti kikir dalam membelanjakan harta, belanjakanlah harta secara wajar.
7. Pergunakan harta suami yang dipercayakan kepada isteri dengan sebaik mungkin.
8. Infakkan harta yang kita miliki dengan wajar karena di dalam harta yang kita dapatkan, terdapat hak orang lain.
9. Untuk suami, bahagiakan isteri dan anak. Ketika suami membahagiakan mereka, mereka akan merasa mendapat cinta dan seorang suami tentunya akan mendapat pahala. Selain itu, jangan sampai seorang suami melupakan kedua orangtuanya walaupun ia sudah memiliki keluarga dan kewajiban menjaga keluarga barunya.
10. Dalam menggunakan harta, perhatikan mana yang wajib, yang sunnah dan yang mubah. Jangan sampai kita melalaikan yang wajib hanya demi yang sunnah. Utamakan kewajiban dan tanggung jawab kita terlebih dahulu.
11. Jangan terlalu sering ke pasar atau supermarket walaupun dengan alasan hanya untuk cuci mata. Karena hal-hal seperti ini yang akan membuat kita tergoda untuk membelanjakan harta-harta kita secara berlebihan.
12. Catat barang-barang yang menjadi kebutuhan kita ketika hendak berbelanja. Hal ini bisa membantu kita untuk lebih disiplin dalam membelanjakan harta.
13. Ketika memiliki pendapatan terbatas, kita bisa memanfaatkan uang yang terbatas itu dengan cara menanam beberapa sayur di halaman belakang rumah untuk membantu perekonomian kita dan mencegah banyaknya pengeluaran.
14. Keimanan dan pengelolaan harta yang baik. Menahan hawa nafsu yang menggebu-gebu untuk membelanjakan barang-barang yang tidak perlu. Mengelola harta dengan sebaik mungkin, mengeluarkan harta sewajarnya, secukupnya, tanpa berlebih-lebihan.
15. Berdoa untuk dilimpahkan rezeki dan diberikan keberkahan di dalamnya.
Nah, itu tadi hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola keuangan rumah tangga. Semoga bermanfaat ya, Mom.