Blog Sharing

Menutup Diri Atau Bergaul?

Rasulullah SAW bersabda, “Orang mukmin yang berinteraksi dengan orang-orang, dan dia sabar atas gangguan mereka, lebih baik daripada yang tidak berinteraksi dengan orang-orang, dan tidak sabar dengan gangguan mereka.” Di sini, Nabi memberi perbandingan antara dua model orang mukmin. Salah satu orang mukmin, dia bergaul, dia berinteraksi dan dia sabar. Namanya pergaulan tidak mungkin selamat dari gangguan, dari omongan. Terkadang bercanda jadi musibah, terkadang bercanda menjadi ejekan. Maksudnya bikin tertawa malah bikin ribut. Terkadang salah omong, salah ucap. Tidak semua orang beradab, tidak semua orang ngomong memperhatikan perasaan orang. Semakin kita berinteraksi, semakin rawan terjadi gesekan.
Yang satu lagi, tidak mau berinteraksi karena khawatir selalu sakit hati. Akhirnya memilih untuk fokus beribadah, membaca Al-Qur’an, shalat, puasa, dan melakukan hal-hal bermanfaat lainnya. Memilih untuk fokus terhadap diri sendiri dan memilih untuk tidak bergaul dan menjauh dari siapapun.

Jadi, menutup diri atau bergaul? Dua-duanya baik. Tetapi mana yang yang lebih baik? Yang lebih baik adalah orang yang bersabar atas gangguan orang. Kalau semua orang tidak sabar, tidak ada yang berdakwah. Siapa yang mau berdakwah? Kalau berdakwah, terjun di masyarakat, harus bersabar. Sabar dengan omongan orang, sabar dengan omongan murid-murid, terkadang yang bersabar bukan cuma ustadznya, istri ustadznya pun harus bersabar, karena menjadi pusat perhatian.

Kata para ulama, mana yang lebih baik antara menutup diri dan bergaul? Secara umum, yang bergaul lebih baik, yang bisa berinteraksi dan ia bersabar, itu lebih baik. Tetapi jika seseorang, dia tahu diri, dia tidak bisa bersabar, kalau berinteraksi dengan orang dia akan cepat emosi, terjadi permusuhan, ribut dan yang lainnya, mending dia kurangi interaksi. Yang paling bagus sifat tengah-tengah, kita berinteraksi secukupnya. Tidak kita membuka diri kepada semua orang, karena ini rawan terjadi pertikaian dan yang lainnya. Dan tidak menutup diri juga secara total, tapi kita membuka diri dengan secukupnya, sambil menimbang maslahat. Karena berinteraksi dengan masyarakat itu perlu. Berinteraksi dengan tetangga juga perlu. Berinteraksi dengan kawan-kawan juga perlu. Tetapi jangan dibuka selebar-lebarnya, karena masing-masing kita punya maslahat yang harus diperhatikan.

Sampai jumpa di tulisan berikutnya. Semoga bermanfaat ya, Mom.

Related Posts

Apa itu baby blues syndrome ?

Apa itu baby blues syndrome ?

Apa itu Baby Blues syndrome? baby blues syndrome” atau sindrom baby blues. Ini adalah kondisi umum yang dialami oleh banyak wanita setelah melahirkan. Ini terjadi dalam beberapa hari…

Membiasakan Menahan Marah

Kita harus memahami dan sadar bahwa ada banyak alasan bagi kita untuk marah. Terkadang agak susah untuk mencari alasan untuk tidak marah. Maka Nabi memberikan tips kepada kita:…

Sate Bebek, Ide Masakan Simple

Hari ini, yuk kita bikin sate bebek. Menu ini cocok untuk jadi ide menu masakan simple di rumah. Simak resepnya yuk: Bahan-bahan: – Bebek fillet – Potongan buah…

Roti Kukus Pisang Kurma, Ide Masakan Simple

Hari ini, yuk kita bikin roti kukus pisang kurma. Menu ini cocok untuk jadi ide menu masakan simple di rumah. Simak resepnya yuk: Bahan-bahan: – 12 sdm tepung…

Nugget Tuna, Ide Masakan Simple

Hari ini, yuk kita bikin nugget tuna. Menu ini cocok untuk jadi ide menu masakan simple di rumah. Simak resepnya yuk: Bahan-bahan: – 500 gr tuna fillet –…

Ikan Tuna Balado, Ide Masakan Simple

Hari ini, yuk kita bikin Ikan Tuna Balado. Menu ini cocok untuk jadi ide menu masakan simple di rumah. Simak resepnya yuk: Bahan-bahan: – 1 ekor ikan tuna…

This Post Has One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *