Anak-anak kita pada dasarnya sudah membawa tauhid ketika mereka dilahirkan. Oleh sebab itu, tugas dan tanggung jawab kita sebagai orang tua adalah menumbuhkan tauhid dalam diri anak, menjaga fitrahnya.
Ada beberapa kiat untuk menumbuhkan tauhid pada anak, agar anak kita memiliki tauhid yang benar:
1. Pahami bahwa mendidik anak itu ibadah. Karena sebelum anak kita baligh, semua tentang mereka adalah tanggung jawab kita termasuk mendidik mereka.
2. Mulailah perubahan dari diri sendiri. Oleh sebab itu, ketika kita menginginkan anak yang shalih, kita juga harus menjadi orang tua yang shalih. Karena anak mudah meniru apa yang orang tuanya lakukan.
3. Berdo’a. Berdo’a dari jauh sebelum kita dikaruniai anak, hendaknya kita sudah mendoakan anak-anak kita agar kelak menjadi anak shalih shalihah.
4. Mendidik anak harus dengan ilmu dan amal, konsep dan praktik. Kita ajarkan anak dengan ilmu-ilmu yang sesuai syariat, kita bisa sesuaikan dengan perkembangan anak. Kita bisa mengajarkan anak dan meminta anak mempraktikkan apa yang kita ajarkan, misal shalat dan puasa.
5. Mengenalkan Allah pada anak kita. Kita bisa menceritakan keagungan-keagunganNya. Ciptaan-ciptaanNya. Kita bisa ceritakan bahwa kita hidup karena Allah. Allah yang menciptakan semua makhluk hidup di bumi dan mematikannya. Allah juga yang membagi-bagi rezeki pada kita.
6. Berikan anak-anak tontonan Islami agar ia lebih mengenal dan mencintai Allah.
7. Membacakan kisah para Rasul. Kita bisa memberikan buku yang interaktif agar anak tertarik untuk mempelajari dan mendengar kisah para Rasul ini.
8. Mengenalkan segala sesuatu hal yang merupakan larangan Allah dan dibenci Allah. Misal, Allah benci anak ketika berbicara kasar dan keras kepada orangtuanya. Sehingga ketika anak sedang marah, kita bisa menghentikannya sekaligus memberikan pembelajaran kepadanya.
Nah itu tadi kiat-kiat dalam menumbuhkan tauhid pada anak. Mengajarkan tauhid dan menumbuhkan keimanan pada anak memang harus kita lakukan sejak dini. Hal ini bertujuan untuk membuat mereka belajar dan mengenali agama dan Tuhannya. Sampai bertemu di tulisan berikutnya. Semoga bermanfaat ya, Mom.