Fisioterapi Pada Mulut Merot / Bell’s Palsy
Bell’s Palsy adalah lesi pada nervus VII (N. Fasialis) perifer, yang menyebabkan kelumpuhan otot-otot wajah, bersifat akut, dimana penyebabnya tidak diketahui dengan pasti atau disebut idiopatik (Hamid Thamrinsyam, 1991).
Bell’s palsy sering terjadi dibandingkan dengan kelumpuhan sarafkranialis yang lain. Kelumpuhan Bell’s palsy merupakan lesi pada nervus VII (N. Fasialis) perifer, yangditandai dengan mulut tertarik pada salah satu sisi. Penderita tidak dapat mengangkat alis atau mengkerutkan dahi. Pada saat menutup mata, mengangkat sudut mulut, menggembungkan pipi, bersiul danmencibirkan bibir akan terjadi deviasi kearah yang sehat. Hal ini yang menimbulkan kelainan bentuk-bentuk wajah yang menyebabkan penderita sangat terganggu baik fungsional, kosmetik maupun psikologis.
Pada kasus Bell’s Palsy, fisioterapi memegang peranan penting dalam memberikan tindakan atau intervensi yang tepat. Dalam hal ini fisioterapi berperan dalam mempertahankan tonus otot wajah dan semaksimal mungkin mengembalikan fungsional wajah yang mengalami kelemahan, meskipun dalam penelitian terbukti bahwa dalam 5 hari sampai 2 bulan 95% kasus-kasus Bell’s Palsy dapat disembuhkan.
Etiologi
Faktor-faktor yang diduga berperan menyebabkan Bell’s Palsy antara lain:
- Sesudah bepergian jauh dengan kendaraan.
- Tidur di tempat terbuka, tidur di lantai.
- Hipertensi,
- Stres
- Hiperkolesterolemi
- Diabetes mellitus
- Penyakit vaskuler
- Gangguan imunologik dan
- Faktor genetik
Faktor lain yang ditemukan yaitu Diperkirakan penyebab Bell’s palsy adalah virus. Akan tetapi, baru beberapa tahun terakhir ini dapat dibuktikan etiologi ini secara logis karena pada umumnya kasus Bell’s palsy sekian lama dianggap idiopatik.
Telah diidentifikasi gen Herpes Simpleks Virus (HSV) dalam ganglion genikulatum penderita Bell’s palsy. Dulu, masuk angin (misalnya hawa dingin, AC, atau menyetir mobil dengan jendela terbuka) dianggap sebagai satu-satunya pemicu Bell’s palsy, namun sekarang mulai diyakini HSV sebagai penyebab Bell’s palsy.
Gambaran Klinik
- Kerutan lipat kulit dahi hanya sesisi yang sehat
- Kelompok mata tidak dapat menutup rapat pada wajah yang sakit dan nampak bola mata berputar-putar keatas
- Mulut merot kesisi yang sehat, jika mulut terbuka dan mudah di julurkan nampak lidah normal gerakannya ,namun gerakan bibir menyimpang kesisi yang tidak sehat.
- Ketika mengembungkan pipi dengan mulut tertutup maka gembungan besar pada sisi yang sakit, dalam waktu seketika ketupan kedua bibir terbuka karena kelemahan otot pipi dan otot bibir yang sesisi wajah terserang.
- Air mata sering keluar pada sisi wajah yang sakit akibat iritasi pada konjungtiva karena kelopak mata sulit menutup mata bila berlangsung terus kadang kala mata mengalami infeksi.
- Kadang kala di sertai gangguan pengecap, apabila oedem yang mengenai nervus facialis pada foamen stylomastoideus sampai ke corda tympani
ini adalah salah satu laporan kasus bell’s palsy