Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan penyebab kecacatan nomor satu diseluruh dunia. Dampak stroke tidak hanya dirasakan oleh penderita, namun juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitarnya. Stroke atau serangan otak adalah kerusakan otak yang terjadi secara mendadak akibat gangguan pasokan darah ke otak. Hal ini terjadi karena pasokan darah ke otak terhenti akibat dari sumbatan yang akan menyebabkan pembuluh darahnya pecah. Salah satu permasalahan atau dampak yang sering timbul pada pasien stroke adalah kelumpuhan sebelah bagian tubuh atau hemiplegia sehingga pasien stroke tidak mampu memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-harinya.
Peningkatan jumlah pasien stroke sebagian besar disebabkan karena adanya kombinasi faktor penyebab medis misalnya hipertensi dan perubahan gaya hidup seperti merokok, minum minuman keras, pemakaian obat terlarang, pola makan yang tidak seimbang dan sebagainya. Selain itu, faktor lain yang menyebabkan serangan stroke adalah faktor resiko baik yang tidak dapat dikontrol seperti umur, jenis kelamin, ras dan faktor resiko yang dapat dikontrol seperti penyakit hipertensi, diabetes mellitus, fibrilasi atrial, post stroke, obesitas, kurang aktivitas fisik, stres fisik atau mental dan lain sebagainya.
Perawatan yang baik merupakan faktor yang penting dalam menentukan hasil keluaran dari pasien stroke. Fisioterapi merupakan hal yang penting diberikan untuk mencegah kekakuan dan imobilisasi. Pada 25-50% kasus setelah stroke, pertama kali penderita tidak mencapai kemandirian kembali dan membutuhkan perawatan yang ekstensif. Dari sudut pandang fisioterapi, akan banyak komplikasi yang muncul apabila tidak ditangani dengan baik. Selain dapat dikendalikan dengan fisioterapi, serangan stroke dapat dicegah dengan pola hidup yang sehat.
Rehabilitasi stroke tidak terlepas dari fisioterapi. Mayoritas hard evidence telah membuktikan bahwa fisioterapi bermanfaat dalam rehabilitasi pasien stroke, meskipun secara statistik tidak signifikan. Akan tetapi, dilihat dari sudut pandang individual, fisioterapi dapat menentukan apakah pasien akan tinggal di rumah, atau menetap di rumah sakit. Manajemen post-stroke telah banyak dikembangkan sekarang ini. Fisioterapi dapat dimulai dari fase akut hingga rehabilitasi jangka panjang. Sangat dianjurkan agar fisioterapi dapat dimulai sesegera mungkin.